Danau Kerinci, danau terbesar di provinsi Jambi ini menyimpan pesona yang luar biasa. Danau ini memiliki luas sekitar lima ribu meter persegi di ketinggian 783 meter di atas permukaan air laut. Gunung-gunung tinggi mengelilingi danau Kerinci, salah satunya adalah Gunung Raja.
Menurut legenda danau Kerinci dulu disebut danau Gedang.
Luas danau Gedang meliputi seluruh lembah Kerinci sekarang mulai dari kaki
gunung Kerinci di utara sampai kaki gunung Raya di selatan. Di dasar danau
Gedang berdiam seekor naga raksasa bernama Calungga. Calungga mempunyai adik
seorang manusia bernama Calupat.
Dulunya Calungga adalah seorang manusia. Dia dan Calupat
tinggal di pinggir danau Gedang. Suatu saat Calungga memakan sebutir telur naga
yang ditemukannya di hutan. Calungga
tiba-tiba berubah menjadi naga dan wataknya menjadi beringas. Takut terjadi
apa-apa, Calungga menyuruh adiknya
Calupat menyingkir jauh serta Calungga sendiri terbang menuju danau Gedang.
Dengan hati sedih, Calupat berlari menjauh dari kakaknya yang telah berubah
menjadi naga.
Setelah beberapa tahun menahan rindu, Calupat akhirnya ingin
bertemu dengan Calungga. Calungga menemui adiknya di tepi danau dan Calungga
berenang menyusuri danau terus ke sungai yang berhulu di danau. Sungai yang
kecil dijebol oleh Calungga sehingga dia bisa lewat. Air danau yang melimpah lama-lama menjadi surut
karena dijebol oleh Calungga. Danau Gedanag yang dulu airnya banyak akhirnya
menjadi kecil hanya seluas danau Kerinci sekarang ini. Lahan bekas danau Gedang
yang luas menjadi lembah Kerinci.
Masyarakat Kerinci khususnya masyarakat di sekeliling danau Kerinci
hidup amat bergantung kepada danau ini. Disinilah masyarakat menebar benih
harapan, mencari ikan, membuat karamba dan bertani dengan menanam padi di
seputar danau. Selain itu pasir danau Kerinci juga ditambang sebagai material
bangunan untuk dijual di seluruh wilayah kabupaten Kerinci.
Oleh pemkab danau Kerinci dimanfaatkan sebagai sumber air
baku PDAM Tirta Sakti. Selain itu diadakan Festival Masyarakat Peduli Danau
Kerinci (FMPDK) setiap tahun sebagai sarana untuk mempromosikan wisata danau
Kerinci. Lokasi festival di pesanggrahan Sanggaran Agung tidak jauh dari jalan
raya Sungai Penuh – Jambi; sekitar tiga puluh menit perjalanan dari Sungai
Penuh. Beberapa acara digelar untuk mengisi acara ini seperti lomba tari,
parade budaya, pameran wisata dan pembangunan. Meski demikian, festival ini
kurang begitu terdengar gaungnya. Pengunjung yang datang kesini hanya
masyarakat lokal dan dari daerah tetangga.
Mohon Di Share:
Judul: Cerita Danau Kerinci
Diposting Oleh Unknown
Tolong berikan saran dan kritik sahabat di kolom komentar. Salam blogger, Terima kasih
No comments:
Post a Comment